MENGELOLA SISWA IMFORMAN
Ilustrasi Siswa Informan |
Mengelola pembelajaran pada masa komplik memang sangat melelahkan. Salah satu persoalan adalah mengelola siswa yang terlibat sebagai informan para pihak yang terlibat komplik.
Awal tahun 2000 komplik Aceh sedang membara, di madrasah
kami proses pembelajaran sangat delematis. Ada beberapa pelajaran pada saat
tersebut telah dilarang untuk di ajarkan, seperti Bahasa Indonesia dan PPKN.
Guru bidang studi tersebut merasa sangat berat ketika melakukan proses
pembelajaran. Sehingga saya selaku kepala madrasah terpaksa mengambil sikap
bahwa guru bahasa Indonesia dan PPKn ketika dalam proses pembelajaran harus diarahkan
siswa ke materi akhlakul karimah dan prilaku. Dicelah-celah tersebut guru
mencoba membawa anak ke materi Bahasa Indonesia. Dan di daftar pelajaran tersebut pembentukan akhlak dan prilaku.
Dalam kondisi seperti itu madrasah
kami mengalami kendala dalam proses pembelajaran. Karena diantara anak-anak
didik kami ada yang terlibat sebagai informan. Apapun yang kita lakukan di
madrasah akan diketahui oleh pihak yang bertikai terutama pihak Gam pada saat
itu. Setelah kita selidiki maka kita ketahui bahwa ada salah seorang dari siswa
merupakan didikan GAM.
Setiap hari ada kegaduhah dikelas
yang terdapat siswa yang terlibat sebagai informan GAM. Sehingga guru yang
bertugas dikelas tersebut sangat khawatir ketika melakukan pembelajar. Pada
suatu hari dalam proses pembelajaran terjadi perselisihan anatara guru dengan
siswa yang tersebut. Dia meminta ketika pembelajaran dimaksud janagan lagi
menceritakan tentang Indonesia, karena saat ini para pejuang aceh merdeka
sedang berjuang untuk memerdekakan Aceh dari penjajahan jawa. Guru yang
bersangkutan melaporkan masaalah tersebut kepada kami. Lalu kami memanggil
siswa tersebut untuk menasehatinya. Dari gerak gerik siswa tersebut bahwa apa
yang saya sampaikan kepadanya tidak dapat diterima sepenuhnya.
Keesokan harinya pembelajaran
berlangsung seperti biasanya. setelah pengantian jam pelajaran ada laporan dari
guru bahwa di III/4 ada kegaduhan diantara siswa, guru Pembina osim mengecek
kedalam ruang ternyata siswa yang terlibat informan membawa senjata pistol dan
juga membawa radio kontek. Guru tidak beran masuk ruang untuk melaksanakan
pembelajaran. Siswa tersebut kami panggil kembali untuk diberikan pengarahan
dan bimbingan agar tidak membawa radio ke Madddrasah karena kalau ketahuan pada
pihak keamanan maka semua akan menjadi repot termasuk kepala madrasah akan
dipanggil oleh pehak keamanan. Secara diam diam saya memanggil orang tua yang
bersangkautan. Lalu saya jelaskan segala
tindak tanduk yang dilakukan anak tersebut kepada orang tuanya, apabila
masaalah ini diketahui oleh pasukan keamanan saya selaku kepala madrasah dan
bapak sebagai oarng tuanya menjadi repot. Kedua orang tua anak tersebut
menangis dai hadapan saya. Beliau bercerita bahawa memang putranya itu telah
terlibat dalam perjuangan dan beliau telah berusaha agar anak tersebut focus
dulu ke sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan setelah dia dewasa terserah
kepadanya mau kemana, namun hal ini kami gagal mayakinkan anak tersebut, tambah
ayahnya sambil menangi.
Saya sebagai kepalal madrasah
menyemangati kedua orangtua anak tersebut. Kita harus bersabar menghadapi
situasi yang seperti ini sambil bardoa kepada Allah swt agar hatinya terbuka
untuk menerima nasehat dan kita semua dilindungi oleh yang Kuasa. Dan jangan
lupa kita sama-sama berusaha bagaimana caranya agar anak tersebut menyadari
kekeliruannya.
Karena kondisi di madrasan semakin
tidak menentu. Guru sudah enggan masuk
ke ruang anak tersebut, malah ada yang takut untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. Dan anak tersebut semakin keras kepala, kalau didiamkan maka
kondisi dimadrasah akan semakin kacau dan guru tidak mau mengajar. Kondisi
seperti ini telah mulai berpengaruh kepada kelas yang lain. Anak-anak merasakan
bahwa guru sudah takut kepada siswa.
Saya bermusyawarah dengan beberapa
orang guru untuk mencari jalan keluar bagaimanaa caranya mengatasi kenakalan
anak yang terlibat informan tersebut. Agar semua guru dan madrasah tidak ada
yang menjadi korban. Dan siswa yang bersangkutan dapat belajar seperti biasa.
Saran dari dari guru agar menghubungi pimpinannnya dana menjelaskan semua
prilakunya di madrasah, dan ini harus dilakukan dengan sangat rahasia.
Saya mengutuskan seorang guru untuk
menghubungi pimpinan Gam dimarkasnya dan
meminta bantuan untuk mengatasi persoalan yang kami hadapi. Setelah bertemu
dengan mereka dan menjelaskan semua persoalan anak tersebut, mereka mendukung
kami untuk membantu mengatasi prilaku anak tersebut.
Pada hari selanjutnya datang utusan
dari pihak GAM ke madrasah tepatnya pada pukul 11.00, mereka datang melapor
kepada saya untuk menjemput siswa yang bermasaalahah tersebut.
Posting Komentar untuk "MENGELOLA SISWA IMFORMAN"